APAKAH MUSAFIR BOLEH MENGQOSHOR SHOLAT DI RUMAH ATAUKAH IKUT SHOLAT JAMAAH
🚕🚗🚕🚗🚕🚗🚕🚗🚕🚗🚕🚗🚕🚗🚕🚗🚕
*APAKAH MUSAFIR BOLEH MENGQOSHOR SHOLAT DI RUMAH ATAUKAH IKUT SHOLAT JAMAAH*
🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊
🎙 *PERTANYAAN:*
"Apabila aku singgah di suatu negeri dalam waktu tertentu ketika dalam perjalanan safarku,maka apakah yang lebih utama yaitu aku sholat qoshor di rumahku [ tempat tinggalku ] ataukah aku ikut sholat jama'ah di masjid dengan jumlah rokaat sempurna?".
🎙🍀 *JAWABAN:*
"Hukum sholat jama'ah adalah wajib sehingga tidak boleh bagi seorang pria muslim untuk meninggalkannya kecuali jika ada udzur [ alasan yang diterima dalam syariat ] dan telah disebutkan dalil - dalilnya dari Al Qur'an dan As Sunnah.
Silahkan lihat kembali fatwa no : 8918.
Atas dasar ini, maka wajib bagi anda untuk mengerjakan sholat jama'ah di masjid,dan apabila imam sholatnya adalah orang mukim [ orang yang tidak safar ] maka anda sholat bersamanya dengan jumlah rokaat sempurna tanpa diqoshor.
🎙 *Syaikh Ibnu Bazz - rohimahullah ta'ala - ditanya :*
"Apabila seseorang safar menuju Jeddah misalnya,maka apakah dia berhak untuk melakukan qoshor ataukah dia harus sholat jama'ah di masjid?"
🍒 *Maka beliau menjawab :*
"Apabila seorang musafir tersebut sedang dalam perjalanan maka tidak mengapa baginya untuk melakukan sholat qoshor,namun jika dia telah sampai ke sebuah negeri / kota maka janganlah dia sholat sendiri namun hendaknya dia sholat bersama manusia dan menyempurnakan [ jumlah rokaatnya ],adapun ketika dalam perjalanan dan dia sendirian dan waktu sholat telah datang maka tidak mengapa apabila dia sholat sendirian dalam perjalanan dan melakukan sholat qoshor 4 rokaat menjadi 2 rokaat".
Selesai.
[ Majmu'Fatawa wa Maqolat mutanawwi'ah ,Syaikh Abdul'Aziz Bin Bazz 12 : 297 ]
🎙 *Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin - rohimahullah ta'ala - ditanya kapan dan bagaimana sholat musafir ?*
🍒 *Jawaban beliau:*
"Sholat musafir itu 2 rokaat semenjak dia keluar dari negerinya hingga dia kembali lagi, dengan berdasar kepada perkataan 'Aisyah - rodhiyallahu'anha - :
الصَّلَاةُ أَوَّلُ مَا فُرِضَتْرَكْعَتَيْنِ فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ، وَأُتِمَّتْ صَلَاةُ الْحَضَرِ
رواه البخاري : ١٠٩٠,مسلم : ٦٨٥، و في رواية [ و زيد في صلاة الحضر ]
"Sholat itu pada masa awal diwajibkan adalah 2 rokaat lalu bilangannya tetap ketika safar dan menjadi sempurna bilangannya ketika mukim "
[ HR Al Bukhori : 1090, Muslim : 685 ] dan dalam sebuah riwayat " dan ditambah dalam sholat mukim.
Anas bin Malik - rodhiyallahu'anhu - berkata :
"Kami keluar bersama Rosulullah shollallahu'alaihi wa sallam dari *kota Madinah* menuju *kota Mekah* maka beliau sholat 2 rokaat - 2 rokaat hingga kami kembali ke kota Madinah"
[ HR Al Bukhori : 1081,Muslim : 693 ]
Akan tetapi apabila dia sholat bersama imam [ mukim ] maka sholatnya sempurna 4 rokaat baik dia mendapatkan sholat dari awal atau telah terluput darinya beberapa roka'at sholat, dengan berdasar kepada keumuman sabda Nabi - shollallahu'alaihi wa sallam - :
إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ، وَلَا تُسْرِعُوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا ".
"Apabila engkau telah mendengar suara iqomah maka berjalanlah menuju sholat dan hendaknya tetap tenang dan wibawa dan janganlah terburu - buru,maka apa yang engkau dapati bersama imam lakukanlah dan apa yang terluput maka sempurnakanlah"
[ HR Al Bukhori : 636,Muslim : 602 ]
Dan keumuman sabda Rasulullah :
فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا
Ini mencakup para musafir yang sholat dibelakang imam yang sholat 4 rokaat dan selain para musafir.
Ibnu 'Abbas - rodhiyallahu'anhuma - ditanya :
"Bagaimana dengan musafir yang sholat 2 rokaat apabila sendirian,dan sholat sempurna 4 rokaat jika sholat di belakang imam mukim?!"
Maka beliau menjawab :
"Itu adalah Sunnah Nabi"
[ HR Muslim : 688,Ahmad : 1865 ]
Dan tidaklah gugur kewajiban sholat jama'ah atas musafir dikarenakan Allah ta'ala tetap memerintahkan sholat jama'ah dalam kondisi perang.
Allah ta'ala berfirman :
كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِن وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ ..
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu],..
[ QS An Nisa' : 102 ]
Dan atas dasar ini maka apabila Musafir tidak berada di kota yang bukan kotanya maka wajib baginya untuk tetap menghadiri sholat jama'ah di masjid apabila dia mendengar adzan, kecuali jika dia jauh dari masjid dan takut ketinggalan teman - teman safarnya dengan berdasarkan dalil - dalil yang menunjukkan wajibnya sholat jama'ah bagi yang mendengar adzan dan iqomah"
Selesai.
[ Majmu'Fatawa wa Rosail Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin : 15:252 ]
🎙 *Dan beliau juga ditanya :*
"Apabila aku berada dalam perjalanan jauh /safar dan aku mendengar suara adzan maka apakah wajib bagiku untuk sholat di masjid?kalau seandainya aku sholat di tempatku berada apakah boleh?apabila durasi waktu safar lebih dari 4 hari berkesinambungan maka apakah aku mengerjakan sholat qoshor ataukah aku sholat sempurna?"
🍒 *Maka beliau menjawab :*
"Jika anda mendengar suara adzan sedangkan anda berada di tempat mukim anda maka wajib bagi anda untuk menghadiri sholat jama'ah di masjid, dikarenakan Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam - bersabda kepada orang yang meminta izin untuk meninggalkan sholat jama'ah :
هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ ". قَالَ : نَعَمْ. قَالَ : " فَأَجِبْ ".
"Apakah kamu mendengar suara adzan untuk sholat?
Orang [ buta ] itu menjawab : " iya [ saya mendengarnya ]".
Maka Rosulullah bersabda : " maka hadirilah [ sholat jama'ah ]!
[ HR Muslim : 653 ]
Dan bersabda Rasulullah shalallahu'alaihi wa salam :
مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ، إِلَّا مِنْ عُذْرٍ ".
" Barangsiapa yang mendengar adzan kemudian tidak mendatanginya maka tidak ada sholat baginya kecuali karena adanya udzur "
[ HR At Tirmidzi no : 217 ]
Dishohihkan oleh Syaikh Al Albaniy dalam "Shohih At Tirmidzi" .
Dan dalam hadits tersebut tidak ada dalil yang menunjukkan perintah pengecualian bagi musafir dari hukum ini,kecuali apabila perginya anda ke sholat jama'ah di masjid akan menimbulkan hilangnya kemaslahatan bagi anda dalam perjalanan, seperti anda membutuhkan istirahat dan tidur lalu anda sholat di tempat tinggal anda untuk segera tidur atau anda takut apabila anda pergi ke masjid ternyata imamnya menunda waktu iqomah sedangkan anda ingin segera melanjutkan perjalanan dan anda khawatir terluput dari keberangkatan kendaraan yang anda tumpangi,dan kondisi yang serupa dengan itu".
[ Majmu'Fatawa dan Rosail Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin : 15/422 ]
🌐 https://islamqa.info/ar/40299
🖊 Alih bahasa : Juantara Abdulaziz Al Atsari
[ Pengajar di Islamic Center Bin Bazz ]
و صلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
*APAKAH MUSAFIR BOLEH MENGQOSHOR SHOLAT DI RUMAH ATAUKAH IKUT SHOLAT JAMAAH*
🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊🚃🚊
🎙 *PERTANYAAN:*
"Apabila aku singgah di suatu negeri dalam waktu tertentu ketika dalam perjalanan safarku,maka apakah yang lebih utama yaitu aku sholat qoshor di rumahku [ tempat tinggalku ] ataukah aku ikut sholat jama'ah di masjid dengan jumlah rokaat sempurna?".
🎙🍀 *JAWABAN:*
"Hukum sholat jama'ah adalah wajib sehingga tidak boleh bagi seorang pria muslim untuk meninggalkannya kecuali jika ada udzur [ alasan yang diterima dalam syariat ] dan telah disebutkan dalil - dalilnya dari Al Qur'an dan As Sunnah.
Silahkan lihat kembali fatwa no : 8918.
Atas dasar ini, maka wajib bagi anda untuk mengerjakan sholat jama'ah di masjid,dan apabila imam sholatnya adalah orang mukim [ orang yang tidak safar ] maka anda sholat bersamanya dengan jumlah rokaat sempurna tanpa diqoshor.
🎙 *Syaikh Ibnu Bazz - rohimahullah ta'ala - ditanya :*
"Apabila seseorang safar menuju Jeddah misalnya,maka apakah dia berhak untuk melakukan qoshor ataukah dia harus sholat jama'ah di masjid?"
🍒 *Maka beliau menjawab :*
"Apabila seorang musafir tersebut sedang dalam perjalanan maka tidak mengapa baginya untuk melakukan sholat qoshor,namun jika dia telah sampai ke sebuah negeri / kota maka janganlah dia sholat sendiri namun hendaknya dia sholat bersama manusia dan menyempurnakan [ jumlah rokaatnya ],adapun ketika dalam perjalanan dan dia sendirian dan waktu sholat telah datang maka tidak mengapa apabila dia sholat sendirian dalam perjalanan dan melakukan sholat qoshor 4 rokaat menjadi 2 rokaat".
Selesai.
[ Majmu'Fatawa wa Maqolat mutanawwi'ah ,Syaikh Abdul'Aziz Bin Bazz 12 : 297 ]
🎙 *Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin - rohimahullah ta'ala - ditanya kapan dan bagaimana sholat musafir ?*
🍒 *Jawaban beliau:*
"Sholat musafir itu 2 rokaat semenjak dia keluar dari negerinya hingga dia kembali lagi, dengan berdasar kepada perkataan 'Aisyah - rodhiyallahu'anha - :
الصَّلَاةُ أَوَّلُ مَا فُرِضَتْرَكْعَتَيْنِ فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ، وَأُتِمَّتْ صَلَاةُ الْحَضَرِ
رواه البخاري : ١٠٩٠,مسلم : ٦٨٥، و في رواية [ و زيد في صلاة الحضر ]
"Sholat itu pada masa awal diwajibkan adalah 2 rokaat lalu bilangannya tetap ketika safar dan menjadi sempurna bilangannya ketika mukim "
[ HR Al Bukhori : 1090, Muslim : 685 ] dan dalam sebuah riwayat " dan ditambah dalam sholat mukim.
Anas bin Malik - rodhiyallahu'anhu - berkata :
"Kami keluar bersama Rosulullah shollallahu'alaihi wa sallam dari *kota Madinah* menuju *kota Mekah* maka beliau sholat 2 rokaat - 2 rokaat hingga kami kembali ke kota Madinah"
[ HR Al Bukhori : 1081,Muslim : 693 ]
Akan tetapi apabila dia sholat bersama imam [ mukim ] maka sholatnya sempurna 4 rokaat baik dia mendapatkan sholat dari awal atau telah terluput darinya beberapa roka'at sholat, dengan berdasar kepada keumuman sabda Nabi - shollallahu'alaihi wa sallam - :
إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ، وَلَا تُسْرِعُوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا ".
"Apabila engkau telah mendengar suara iqomah maka berjalanlah menuju sholat dan hendaknya tetap tenang dan wibawa dan janganlah terburu - buru,maka apa yang engkau dapati bersama imam lakukanlah dan apa yang terluput maka sempurnakanlah"
[ HR Al Bukhori : 636,Muslim : 602 ]
Dan keumuman sabda Rasulullah :
فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا
Ini mencakup para musafir yang sholat dibelakang imam yang sholat 4 rokaat dan selain para musafir.
Ibnu 'Abbas - rodhiyallahu'anhuma - ditanya :
"Bagaimana dengan musafir yang sholat 2 rokaat apabila sendirian,dan sholat sempurna 4 rokaat jika sholat di belakang imam mukim?!"
Maka beliau menjawab :
"Itu adalah Sunnah Nabi"
[ HR Muslim : 688,Ahmad : 1865 ]
Dan tidaklah gugur kewajiban sholat jama'ah atas musafir dikarenakan Allah ta'ala tetap memerintahkan sholat jama'ah dalam kondisi perang.
Allah ta'ala berfirman :
كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِن وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ ..
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu],..
[ QS An Nisa' : 102 ]
Dan atas dasar ini maka apabila Musafir tidak berada di kota yang bukan kotanya maka wajib baginya untuk tetap menghadiri sholat jama'ah di masjid apabila dia mendengar adzan, kecuali jika dia jauh dari masjid dan takut ketinggalan teman - teman safarnya dengan berdasarkan dalil - dalil yang menunjukkan wajibnya sholat jama'ah bagi yang mendengar adzan dan iqomah"
Selesai.
[ Majmu'Fatawa wa Rosail Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin : 15:252 ]
🎙 *Dan beliau juga ditanya :*
"Apabila aku berada dalam perjalanan jauh /safar dan aku mendengar suara adzan maka apakah wajib bagiku untuk sholat di masjid?kalau seandainya aku sholat di tempatku berada apakah boleh?apabila durasi waktu safar lebih dari 4 hari berkesinambungan maka apakah aku mengerjakan sholat qoshor ataukah aku sholat sempurna?"
🍒 *Maka beliau menjawab :*
"Jika anda mendengar suara adzan sedangkan anda berada di tempat mukim anda maka wajib bagi anda untuk menghadiri sholat jama'ah di masjid, dikarenakan Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam - bersabda kepada orang yang meminta izin untuk meninggalkan sholat jama'ah :
هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ ". قَالَ : نَعَمْ. قَالَ : " فَأَجِبْ ".
"Apakah kamu mendengar suara adzan untuk sholat?
Orang [ buta ] itu menjawab : " iya [ saya mendengarnya ]".
Maka Rosulullah bersabda : " maka hadirilah [ sholat jama'ah ]!
[ HR Muslim : 653 ]
Dan bersabda Rasulullah shalallahu'alaihi wa salam :
مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ، إِلَّا مِنْ عُذْرٍ ".
" Barangsiapa yang mendengar adzan kemudian tidak mendatanginya maka tidak ada sholat baginya kecuali karena adanya udzur "
[ HR At Tirmidzi no : 217 ]
Dishohihkan oleh Syaikh Al Albaniy dalam "Shohih At Tirmidzi" .
Dan dalam hadits tersebut tidak ada dalil yang menunjukkan perintah pengecualian bagi musafir dari hukum ini,kecuali apabila perginya anda ke sholat jama'ah di masjid akan menimbulkan hilangnya kemaslahatan bagi anda dalam perjalanan, seperti anda membutuhkan istirahat dan tidur lalu anda sholat di tempat tinggal anda untuk segera tidur atau anda takut apabila anda pergi ke masjid ternyata imamnya menunda waktu iqomah sedangkan anda ingin segera melanjutkan perjalanan dan anda khawatir terluput dari keberangkatan kendaraan yang anda tumpangi,dan kondisi yang serupa dengan itu".
[ Majmu'Fatawa dan Rosail Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin : 15/422 ]
🌐 https://islamqa.info/ar/40299
🖊 Alih bahasa : Juantara Abdulaziz Al Atsari
[ Pengajar di Islamic Center Bin Bazz ]
و صلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Komentar
Posting Komentar