HUKUM MENGAKU MENGETAHUI PERKARA GHOIB



🌴 *Srandakan belajar "Sunnah".*

🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛🏛

*HUKUM MENGAKU MENGETAHUI PERKARA GHOIB*
⚙🔮⚙🔮⚙🔮⚙🔮⚙🔮⚙🔮⚙🔮⚙🔮⚙🔮

Allah ta'ala berfirman :

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ [النمل : 65]

Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. [ An Naml : 65 ]

Dan juga berfirman :

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا [الجن : 26]

إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا [الجن : 27]

Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
[ QS Al Jin : 26 - 27 ]

Dalam dua ayat di atas menunjukkan bahwa hanyalah Allah ta'ala yang mengetahui perkara yang ghaib dan Allah ta'ala memerintahkan  Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam - untuk mengatakan hal tesebut kepada manusia.

Dan para utusan Allah baik dari golongan malaikat maupun dari golongan manusia [ Nabi ] tidak dapat mengetahui perkara yang ghaib kecuali setelah Allah memberikan ilmu kepada mereka.

Oleh sebab itu apabila ada yang orang mengaku mengetahui perkara yang ghaib, namun tanpa didasari dengan dasar yang dibenarkan oleh syariat atau membenarkan pengakuannya tersebut maka sungguh dia telah menyamakan selain Allah dengan Allah ta'ala.

Rosulullah shollallahu'alaihi wa sallam bersabda :

عَنْأَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ :

" مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا ، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ". [ رواه أحمد : ٩٥٣٦ ] و صححه الألباني

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa mendatangi dukun atau peramal kemudian membenarkannya,maka sungguh dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam" [ HR Ahmad : 9536 ]

🍁🍁 *PERKARA GHOIB ADA 2 MACAM :*🍁🍁

# _1.GHOIB NISBI :_#

yaitu sesuatu yang ghaib bagi sebagian orang, namun tidak ghoib bagi sebagian yang lainnya, seperti *kejadian yang telah berlalu atau kejadian yang sedang terjadi.*

# _2. GHOIB MUTLAK_#

yaitu sesuatu yang tidak diketahui kecuali hanya Allah ta'ala yang merupakan kekhususan Allah ta'ala dalam bab sifat-sifat - Nya, yaitu *sesuatu yang akan terjadi*

*HUKUM MENDATANGI DUKUN/PERAMAL*

Adapun mendatangi dukun atau peramal ,maka ada beberapa kondisi :

🍒1. Mendatangi dukun bukan untuk bertanya maupun membenarkan [ iseng ] maka hukumnya *harom*

🌼2. Mendatangi dukun dengan tujuan menguji atau menyingkap kedustaan mereka bukan untuk mengambil perkataan mereka dengan berlandaskan ilmu yang dapat membedakan antara kejujuran dan kedustaannya ,maka hukumnya *boleh* bahkan *terkadang disunnahkan atau diwajibkan.*

🍉3. Mendatangi dukun/peramal dan membenarkan perkataannya,maka yang demikian ini ada 3 kondisi :

# a. membenarkan mereka pada pengakuan mereka mengetahui perkara ghaib yang mutlak,maka hukumnya *kufur akbar* karena telah mendustakan Al Qur'an.

# b. Membenarkan mereka pada pengakuan mereka mengetahui perkara ghoib nisbi / relatif secara mandiri tanpa bantuan syetan pencuri berita,maka ini juga *kufur akbar.*

# C.Membenarkan mereka dalam pengakuan mereka mengetahui perkara ghoib nisbi/ relatif melalui pengabaran syetan pencuri berita,maka hukumnya kufur asghor dan *tidak diterima sholat darinya selama 40 hari* baik sholat sunnah maupun sholat wajibnya

Dan tidak ada bedanya bertanya kepada mereka [ para dukun ] baik mendatangi langsung ataupun melalui tulisan ,baik melalui telpon maupun mengikuti kedustaan mereka di majalah - majalah,baik melalui layar televisi maupun membuka web atau situs mereka.
Maka semua itu *termasuk mendatangi dukun/peramal.*

Semoga kita senantiasa mendapatkan perlindungan Allah ta'ala dari perbuatan ini dan dijauhkan anak - cucu kita darinya.

📒 Referensi :
1. Al Qur'an Al Karim
2. 'Unwanussa'adah Fii Syarhi tauhidil'ibadah

🖋 Juantara Abdulaziz Al atsari

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa bukti Anda cinta kepada Allah ta'ala

ISTRI MENGELUH KARENA BANYAK TAMU

TANDA AMALAN DITERIMA [ KHUTBAH JUMAT ]