Maksiat kehendak Allah?
🌴Grup WA "Srandakan belajar "Sunnah"
🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡
*APAKAH SESUATU YANG BURUK [ MAKSIAT ] YANG TERJADI DI ALAM SEMESTA TERJADI ATAS KEHENDAK ALLAH TA'ALA*
🍒. 🍒. 🍒. 🍒. 🍒. 🍒. 🍒
🎙 *PERTANYAAN:*
"Apakah setiap apa saja yang terjadi di alam semesta ini adalah kehendak Allah ta'ala?
Apabila itu benar,maka bagaimana bisa terjadi sesuatu yang tidak dicintai Allah[ maksiat ] di dalam wilayah kekuasaan Allah? sedangkan itu terjadi dengan kehendak-Nya?
🎙 *JAWABAN:*
Al hamdulillah
Ketahuilah !-semoga Allah ta'ala memberikan Taufiq kepada anda- bahwasannya sebagian manusia telah tersesat dalam memahami masalah takdir dikarenakan mereka menyangka bahwa kehendak Allah ta'ala terhadap suatu perbuatan menunjukkan kecintaan Allah terhadap perbuatan tersebut,sehingga persangkaan ini menyeret mereka kepada pendapat bahwa perbuatan - perbuatan buruk [kemaksiatan ] terjadi tanpa kehendak Allah ta'ala ,sehingga mereka menyatakan bahwa Allah itu lemah dan tak berdaya, dimana mereka menetapkan bahwasanya terjadi sesuatu yang tidak Allah kehendaki [ maksiat ] di dalam wilayah kekuasaannya,dan berikutnya kemudian Allah menghendaki sesuatu namun kemudian tidak terjadi [ karena Allah tidak mampu ] - Maha tinggi Allah dari apa yang mereka ucapkan -.
Padahal yang Haq [ benar ] yaitu bahwa antara apa yang dicintai Allah dan apa yang dikehendakinya *secara syar'i* tidaklah mesti berkaitan dengan apa yang Allah tetapkan,kehendaki dan taqdirkan *secara kauni*[ yang terjadi atau ada ]
Akan lebih jelas dengan memperhatikan poin - poin berikut :
🍃🍃 *Pertama*🍃🍃
*Kehendak Allah 'azza wa jalla* yang disebutkan dalam Al Qur'an dan As Sunnah ada 2 jenis :
🍒 Jenis yang pertama
*Irodah kauniyyah qodariyyah*:
[Kehendak atas terwujudnya sesuatu yang pasti terjadi]
Yaitu persamaan kata dengan masyiah,dan kehendak ini tidak akan keluar darinya sesuatupun dari maksudnya;sehingga orang kafir dan orang muslim sama-sama berada di bawah kehendak kauniyyah ini; *maka ketaatan dan kemaksiatan semuanya telah terjadi atas kehendak Allah dan kemauan - Nya.*
Di antara contoh kehendak kauniyyah :
Firman Allah ta'ala :
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ
Dan apabila Allah *menghendaki keburukan* terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
[ QS Ar Ro'du : 11 ]
Dan firman-Nya :
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ [الأنعام : 125]
Barangsiapa yang Allah *menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk*, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang *dikehendaki Allah kesesatannya*, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
🍏 Jenis yang ke dua
*Irodah syar'iyyah diniyyah*
[ Kehendak Allah yang bersifat syar'i yang tidak mesti terjadi]
Kehendak inilah yang khusus berkaitan dengan *kecintaan dan keridhoan Allah ta'ala.*
Diantara contoh kehendak Allah jenis ini adalah :
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu [ QS Al Baqarah : 185 ]
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ
Dan Allah hendak menerima taubatmu [ QS An Nisa' : 27 ]
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu [ QS Al Kaidah : 6 ]
🍃🍃 *Kedua*🍃🍃
Perbedaan antara *Irodah Kauniyyah* dengan *Irodah Syar'iyyah*
Antara Irodah Kauniyyah [ kehendak kauniyyah ] dan Irodah Syar'iyyah [ kehendak Syar'iyyah ] memiliki beberapa perbedaan yang menjadi ciri-ciri khas bagi masing-masing kehendak [ Irodah ] tersebut yang membedakan antara satu dengan yang lain.
*Di antara perbedaan tersebut adalah:*
📒1. Kehendak kauniyyah [ yang terjadi ] berkaitan dengan *apa yang Allah cintai dan ridhoi, begitu pula dengan apa yang tidak Allah cintai dan ridhoi*
Adapun *Kehendak syar'iy* tidaklah berkaitan kecuali dengan *apa yang dicintai dan diridhoi Allah ta'ala saja*.
Sehingga Irodah Kauniyyah sinonim dengan masyiah [ kehendak ] sedangkan Irodah Syar'iyyah merupakan sinonim dengan mahabbah [ kecintaan ]
🌼2. Kehendak Allah yang bersifat kauni terkadang yang menjadi tujuan adalah *selain hasil dari kehendak kauni tersebut.*
Sebagai contoh : penciptaan Iblis dan seluruh keburukan dimaksudkan darinya agar dihasilkan perkara yang dicintai Allah sepeti *taubat,mujahadah [usaha keras ] dan istighfar.*
Adapun kehendak Allah yang bersifat syar'i yang dimaksudkan darinya adalah terwujudnya hasil dari Irodah Syar'iyyah itu sendiri.
Maka Allah ta'ala menghendaki ketaatan dan mencintainya,memerintahkan dan meridhoinya dikarenakan maksud tujuannya adalah ketaatan itu sendiri.
🍁3. Kehendak Allah yang bersifat kauni *pasti akan terjadi*,dikarenakan jika Allah menghendaki sesuatu niscaya sesuatu itu pasti akan terjadi,
seperti Allah menghidupkan dan mematikan seseorang atau yang lainnya.
Adapun kehendak Allah yang bersifat syar'i,seperti *Allah menghendaki agar semua manusia beriman* maka tidak mengharuskan terjadi,sehingga terkadang terjadi namun terkadang tidak terjadi,
jikalau kehendak syar'i itu mengharuskan terjadi/terwujud , niscaya manusia seluruhnya akan menjadi orang beriman.
🍀4. *Kehendak Allah yang bersifat kauni* berkaitan dengan rububiyyah Allah dan penciptaan.
Adapun *kehendak Allah yang bersifat syar'i* adalah berkaitan dengan uluhiyyah [ mentahbiskan Allah dalam peribadahan] dan syariat Allah ta'ala.
🍒5. Dua kehendak tersebut berkumpul pada seseorang yang melaksanakan ketaatan,
seperti orang yang menunaikan sholat maka telah terkumpul padanya dua kehendak Allah yaitu kehendak Allah yang kauni dan kehendak Allah yang syar'i.
Dikarenakan sholat itu perbuatan yang mendatangkan kecintaan Allah ta'ala.
Allah telah memerintahkannya , meridhoinya dan mencintainya, *sehingga amalan sholat adalah kehendak Allah yang bersifat syar'i dari sisi ini.*
dan terjadinya amalan sholat ini menunjukkan bahwa Allah menghendaki *amalan ini terjadi* ,maka ini adalah *kehendak Allah yang bersifat kauni* dari sisi ini.
Maka dari sinilah, dua kehendak Allah ta'ala yaitu *kehendak syar'i dan kehendak kauni berkumpul pada seorang yang mengamalkan ketaatan.*
Dan *kehendak Allah yang bersifat kauni bersendirian* [ tanpa kehendak Allah yang bersifat syar'i ] pada *terjadinya kekufuran orang yang kafir,kemaksiatan orang yang maksiat,*
maka terjadinya kekufuran dan kemaksiatan tersebut menunjukkan bahwa Allah ta'ala menghendakinya, *dikarenakan tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan kehendak Allah.*
Dan terjadinya kemaksiatan itu tidaklah dicintai dan diridhai oleh Allah yang menunjukkan bahwa kemaksiatan itu adalah *atas kehendak Allah yang kauni namun bukan atas kehendak Allah yang syar'i.*
Dan kehendak Allah yang bersifat syar'i bersendirian pada keimanan yang diperintahkan kepada orang kafir dan ketaatan yang dituntut dari orang yang maksiat sebagai ganti dari kemaksiatannya.
Berimannya orang yang telah kafir dan ketaatan orang yang telah maksiat adalah dicintai Allah ta'ala ,sehingga ini termasuk kehendak Allah yang bersifat syar'i.
[ Meskipun mereka pada kenyataannya kafir, dikarenakan kehendak Allah yang bersifat syar'i tidak mesti terjadi ]
Sedangkan tidak terjadinya keimanan tersebut pada mereka [ orang kafir ] - padahal Allah telah memerintahkannya dan mencintainya - menunjukkan bahwa ini adalah kehendak Allah yang bersifat syar'i saja ,dikarenakan hal itu [berimannya orang kafir dan taatnya orang maksiat] adalah dikehendaki dan dicintai Allah namun tidak terjadi.
Ini adalah beberapa perbedaan antara Irodah Allah yang bersifat kauni dan Irdah Allah yang bersifat syar'i.
*maka barangsiapa yang mengetahui perbedaan antara keduanya niscaya dia akan terhindar dari syubhat yang banyak,dimana banyak orang tergelincir oleh sebab syubhat tersebut dan pemahaman beragama menjadi tersesat.*
Barang siapa melihat perbuatan yang bersumber dari makhluk dengan kedua pandangan tersebut [ Irodah Allah Kauni dan Irodah Allah Syar'i ] niscaya dia akan dapat melihat.
*Namun barangsiapa melihat syariat tanpa melihat taqdir atau melihat taqdir tanpa syariat, niscaya akan menjadi orang yang buta sebelah matanya[ tersesat ].*
🍃🍃 *Ke tiga*🍃🍃
Perbuatan Allah semuanya adalah baik,penuh hikmah dan adil:
Allah Subhana wa ta'ala berbuat apa yang Allah perbuat untuk suatu hikmah yang diketahui oleh-Nya dan terkadang para hamba atau sebagiannya mengetahui sebagian hikmah Allah ta'ala dari apa yang Allah ta'ala perlihatkan untuk mereka,dan terkadang para hamba dengan keterbatasan akal mereka tidak mampu untuk mengetahui berbagai hikmah Allah ta'ala.
Perkara yang umum yang Allah perbuat memiliki hikmah yang umum dan rahmat yang umum, sebagaimana Allah ta'ala mengutus Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam - .
Allah berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ [الأنبياء : 107]
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
[ QS Al Anbiya' : 107 ]
Imam Ibnul Qayyim - rohimahullah - berkata:
Allah Subhanahu wa ta'ala maha bijaksana,tidaklah berbuat sesuatu yang sia-sia, tidak bermakna, tidak maslahat dan tidak hikmah.
padahal hikmah itulah yang menjadi puncak tujuan dari perbuatan Allah ta'ala.
bahkan perbuatan - perbuatan Allah ta'ala bersumber dari puncak hikmah ,yang oleh sebab hikmah itu Allah ta'ala berbuat ,sebagaimana hikmah tersebut lahir dari sebab - sebab yang dikarenakan sebab -sebab itu Allah ta'ala berbuat.
Yang demikian ini telah ditunjukkan oleh firman Allah ta'ala dan sabda Rasulullah - shollallahu'alaihi wa salam-.
Demikian Wallahu ta'ala a'lam
و صلى الله و سلم و بارك على نبيه محمد و على آله و صحبه أجمعين
🌐https://islamqa.info/ar/49013
🖊Alih bahasa : Juantara
[ Staf pengajar Islamic Center Bin Bazz , Yogyakarta ]
و صلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡🕸🛡
*APAKAH SESUATU YANG BURUK [ MAKSIAT ] YANG TERJADI DI ALAM SEMESTA TERJADI ATAS KEHENDAK ALLAH TA'ALA*
🍒. 🍒. 🍒. 🍒. 🍒. 🍒. 🍒
🎙 *PERTANYAAN:*
"Apakah setiap apa saja yang terjadi di alam semesta ini adalah kehendak Allah ta'ala?
Apabila itu benar,maka bagaimana bisa terjadi sesuatu yang tidak dicintai Allah[ maksiat ] di dalam wilayah kekuasaan Allah? sedangkan itu terjadi dengan kehendak-Nya?
🎙 *JAWABAN:*
Al hamdulillah
Ketahuilah !-semoga Allah ta'ala memberikan Taufiq kepada anda- bahwasannya sebagian manusia telah tersesat dalam memahami masalah takdir dikarenakan mereka menyangka bahwa kehendak Allah ta'ala terhadap suatu perbuatan menunjukkan kecintaan Allah terhadap perbuatan tersebut,sehingga persangkaan ini menyeret mereka kepada pendapat bahwa perbuatan - perbuatan buruk [kemaksiatan ] terjadi tanpa kehendak Allah ta'ala ,sehingga mereka menyatakan bahwa Allah itu lemah dan tak berdaya, dimana mereka menetapkan bahwasanya terjadi sesuatu yang tidak Allah kehendaki [ maksiat ] di dalam wilayah kekuasaannya,dan berikutnya kemudian Allah menghendaki sesuatu namun kemudian tidak terjadi [ karena Allah tidak mampu ] - Maha tinggi Allah dari apa yang mereka ucapkan -.
Padahal yang Haq [ benar ] yaitu bahwa antara apa yang dicintai Allah dan apa yang dikehendakinya *secara syar'i* tidaklah mesti berkaitan dengan apa yang Allah tetapkan,kehendaki dan taqdirkan *secara kauni*[ yang terjadi atau ada ]
Akan lebih jelas dengan memperhatikan poin - poin berikut :
🍃🍃 *Pertama*🍃🍃
*Kehendak Allah 'azza wa jalla* yang disebutkan dalam Al Qur'an dan As Sunnah ada 2 jenis :
🍒 Jenis yang pertama
*Irodah kauniyyah qodariyyah*:
[Kehendak atas terwujudnya sesuatu yang pasti terjadi]
Yaitu persamaan kata dengan masyiah,dan kehendak ini tidak akan keluar darinya sesuatupun dari maksudnya;sehingga orang kafir dan orang muslim sama-sama berada di bawah kehendak kauniyyah ini; *maka ketaatan dan kemaksiatan semuanya telah terjadi atas kehendak Allah dan kemauan - Nya.*
Di antara contoh kehendak kauniyyah :
Firman Allah ta'ala :
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ
Dan apabila Allah *menghendaki keburukan* terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
[ QS Ar Ro'du : 11 ]
Dan firman-Nya :
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ [الأنعام : 125]
Barangsiapa yang Allah *menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk*, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang *dikehendaki Allah kesesatannya*, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
🍏 Jenis yang ke dua
*Irodah syar'iyyah diniyyah*
[ Kehendak Allah yang bersifat syar'i yang tidak mesti terjadi]
Kehendak inilah yang khusus berkaitan dengan *kecintaan dan keridhoan Allah ta'ala.*
Diantara contoh kehendak Allah jenis ini adalah :
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu [ QS Al Baqarah : 185 ]
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ
Dan Allah hendak menerima taubatmu [ QS An Nisa' : 27 ]
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu [ QS Al Kaidah : 6 ]
🍃🍃 *Kedua*🍃🍃
Perbedaan antara *Irodah Kauniyyah* dengan *Irodah Syar'iyyah*
Antara Irodah Kauniyyah [ kehendak kauniyyah ] dan Irodah Syar'iyyah [ kehendak Syar'iyyah ] memiliki beberapa perbedaan yang menjadi ciri-ciri khas bagi masing-masing kehendak [ Irodah ] tersebut yang membedakan antara satu dengan yang lain.
*Di antara perbedaan tersebut adalah:*
📒1. Kehendak kauniyyah [ yang terjadi ] berkaitan dengan *apa yang Allah cintai dan ridhoi, begitu pula dengan apa yang tidak Allah cintai dan ridhoi*
Adapun *Kehendak syar'iy* tidaklah berkaitan kecuali dengan *apa yang dicintai dan diridhoi Allah ta'ala saja*.
Sehingga Irodah Kauniyyah sinonim dengan masyiah [ kehendak ] sedangkan Irodah Syar'iyyah merupakan sinonim dengan mahabbah [ kecintaan ]
🌼2. Kehendak Allah yang bersifat kauni terkadang yang menjadi tujuan adalah *selain hasil dari kehendak kauni tersebut.*
Sebagai contoh : penciptaan Iblis dan seluruh keburukan dimaksudkan darinya agar dihasilkan perkara yang dicintai Allah sepeti *taubat,mujahadah [usaha keras ] dan istighfar.*
Adapun kehendak Allah yang bersifat syar'i yang dimaksudkan darinya adalah terwujudnya hasil dari Irodah Syar'iyyah itu sendiri.
Maka Allah ta'ala menghendaki ketaatan dan mencintainya,memerintahkan dan meridhoinya dikarenakan maksud tujuannya adalah ketaatan itu sendiri.
🍁3. Kehendak Allah yang bersifat kauni *pasti akan terjadi*,dikarenakan jika Allah menghendaki sesuatu niscaya sesuatu itu pasti akan terjadi,
seperti Allah menghidupkan dan mematikan seseorang atau yang lainnya.
Adapun kehendak Allah yang bersifat syar'i,seperti *Allah menghendaki agar semua manusia beriman* maka tidak mengharuskan terjadi,sehingga terkadang terjadi namun terkadang tidak terjadi,
jikalau kehendak syar'i itu mengharuskan terjadi/terwujud , niscaya manusia seluruhnya akan menjadi orang beriman.
🍀4. *Kehendak Allah yang bersifat kauni* berkaitan dengan rububiyyah Allah dan penciptaan.
Adapun *kehendak Allah yang bersifat syar'i* adalah berkaitan dengan uluhiyyah [ mentahbiskan Allah dalam peribadahan] dan syariat Allah ta'ala.
🍒5. Dua kehendak tersebut berkumpul pada seseorang yang melaksanakan ketaatan,
seperti orang yang menunaikan sholat maka telah terkumpul padanya dua kehendak Allah yaitu kehendak Allah yang kauni dan kehendak Allah yang syar'i.
Dikarenakan sholat itu perbuatan yang mendatangkan kecintaan Allah ta'ala.
Allah telah memerintahkannya , meridhoinya dan mencintainya, *sehingga amalan sholat adalah kehendak Allah yang bersifat syar'i dari sisi ini.*
dan terjadinya amalan sholat ini menunjukkan bahwa Allah menghendaki *amalan ini terjadi* ,maka ini adalah *kehendak Allah yang bersifat kauni* dari sisi ini.
Maka dari sinilah, dua kehendak Allah ta'ala yaitu *kehendak syar'i dan kehendak kauni berkumpul pada seorang yang mengamalkan ketaatan.*
Dan *kehendak Allah yang bersifat kauni bersendirian* [ tanpa kehendak Allah yang bersifat syar'i ] pada *terjadinya kekufuran orang yang kafir,kemaksiatan orang yang maksiat,*
maka terjadinya kekufuran dan kemaksiatan tersebut menunjukkan bahwa Allah ta'ala menghendakinya, *dikarenakan tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan kehendak Allah.*
Dan terjadinya kemaksiatan itu tidaklah dicintai dan diridhai oleh Allah yang menunjukkan bahwa kemaksiatan itu adalah *atas kehendak Allah yang kauni namun bukan atas kehendak Allah yang syar'i.*
Dan kehendak Allah yang bersifat syar'i bersendirian pada keimanan yang diperintahkan kepada orang kafir dan ketaatan yang dituntut dari orang yang maksiat sebagai ganti dari kemaksiatannya.
Berimannya orang yang telah kafir dan ketaatan orang yang telah maksiat adalah dicintai Allah ta'ala ,sehingga ini termasuk kehendak Allah yang bersifat syar'i.
[ Meskipun mereka pada kenyataannya kafir, dikarenakan kehendak Allah yang bersifat syar'i tidak mesti terjadi ]
Sedangkan tidak terjadinya keimanan tersebut pada mereka [ orang kafir ] - padahal Allah telah memerintahkannya dan mencintainya - menunjukkan bahwa ini adalah kehendak Allah yang bersifat syar'i saja ,dikarenakan hal itu [berimannya orang kafir dan taatnya orang maksiat] adalah dikehendaki dan dicintai Allah namun tidak terjadi.
Ini adalah beberapa perbedaan antara Irodah Allah yang bersifat kauni dan Irdah Allah yang bersifat syar'i.
*maka barangsiapa yang mengetahui perbedaan antara keduanya niscaya dia akan terhindar dari syubhat yang banyak,dimana banyak orang tergelincir oleh sebab syubhat tersebut dan pemahaman beragama menjadi tersesat.*
Barang siapa melihat perbuatan yang bersumber dari makhluk dengan kedua pandangan tersebut [ Irodah Allah Kauni dan Irodah Allah Syar'i ] niscaya dia akan dapat melihat.
*Namun barangsiapa melihat syariat tanpa melihat taqdir atau melihat taqdir tanpa syariat, niscaya akan menjadi orang yang buta sebelah matanya[ tersesat ].*
🍃🍃 *Ke tiga*🍃🍃
Perbuatan Allah semuanya adalah baik,penuh hikmah dan adil:
Allah Subhana wa ta'ala berbuat apa yang Allah perbuat untuk suatu hikmah yang diketahui oleh-Nya dan terkadang para hamba atau sebagiannya mengetahui sebagian hikmah Allah ta'ala dari apa yang Allah ta'ala perlihatkan untuk mereka,dan terkadang para hamba dengan keterbatasan akal mereka tidak mampu untuk mengetahui berbagai hikmah Allah ta'ala.
Perkara yang umum yang Allah perbuat memiliki hikmah yang umum dan rahmat yang umum, sebagaimana Allah ta'ala mengutus Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam - .
Allah berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ [الأنبياء : 107]
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
[ QS Al Anbiya' : 107 ]
Imam Ibnul Qayyim - rohimahullah - berkata:
Allah Subhanahu wa ta'ala maha bijaksana,tidaklah berbuat sesuatu yang sia-sia, tidak bermakna, tidak maslahat dan tidak hikmah.
padahal hikmah itulah yang menjadi puncak tujuan dari perbuatan Allah ta'ala.
bahkan perbuatan - perbuatan Allah ta'ala bersumber dari puncak hikmah ,yang oleh sebab hikmah itu Allah ta'ala berbuat ,sebagaimana hikmah tersebut lahir dari sebab - sebab yang dikarenakan sebab -sebab itu Allah ta'ala berbuat.
Yang demikian ini telah ditunjukkan oleh firman Allah ta'ala dan sabda Rasulullah - shollallahu'alaihi wa salam-.
Demikian Wallahu ta'ala a'lam
و صلى الله و سلم و بارك على نبيه محمد و على آله و صحبه أجمعين
🌐https://islamqa.info/ar/49013
🖊Alih bahasa : Juantara
[ Staf pengajar Islamic Center Bin Bazz , Yogyakarta ]
و صلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Komentar
Posting Komentar