TAWAKAL TIDAK BERARTI BERPANGKU TANGAN
๐กWA SRANDAKAN BELAJAR SUNNAH
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
*TAWAKAL TIDAK BERARTI BERPANGKU TANGAN*
Membahas masalah tawakal terkadang disalah artikan oleh sebagian kaum muslimin ,karena disana memang ada 2 kubu yang berseberangan dalam masalah tawakal.
Kubu pertama mereka memaknai tawakal tanpa adanya unsur usaha.
Kubu kedua mereka meniadakan unsur penyandaran hati kepada Allah ta'ala, sehingga terkadang sampai mengatakan : Yang penting usaha atau kata - kata yang semakna yang intinya mereka meniadakan tawakal.
Maka bagaimana kita menyikapi?
Marilah kita bersama melihat hadits - hadits berikut:
Bahwasanya Ibnu Abbas Rodhiyallahu'anhuma berkata:
" Dahulu orang - orang Yaman berhaji namun tidak membawa bekal untuk hajinya,mereka mengatakan:"kami adalah mutawakkilun [ orang-orang yang bertawakkal,kemudian mereka berhaji menuju Makah ,maka sampailah mereka di Makah kemudian mereka meminta - minta di sana....
Sehingga Allah ta'ala menurunkan ayat :
َูุชَุฒََّูุฏُูุง َูุฅَِّู ุฎَْูุฑَ ุงูุฒَّุงุฏِ ุงูุชََّْٰููู ۚ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa ( QS Al Baqoroh : 197 )
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as sa'diy berkata dalam tafsirnya:
ุซู ุฃู ุฑ ุชุนุงูู ุจุงูุชุฒูุฏ ููุฐุง ุงูุณูุฑ ุงูู ุจุงุฑู, ูุฅู ุงูุชุฒูุฏ ููู ุงูุงุณุชุบูุงุก ุนู ุงูู ุฎููููู, ูุงููู ุนู ุฃู ูุงููู , ุณุคุงูุง ูุงุณุชุดุฑุงูุง، ููู ุงูุฅูุซุงุฑ ู ูู ููุน ูุฅุนุงูุฉ ููู ุณุงูุฑูู, ูุฒูุงุฏุฉ ูุฑุจุฉ ูุฑุจ ุงูุนุงูู ูู، ููุฐุง ุงูุฒุงุฏ ุงูุฐู ุงูู ุฑุงุฏ ู ูู ุฅูุงู ุฉ ุงูุจููุฉ ุจูุบุฉ ูู ุชุงุน.
" Kemudian Allah ta'ala memerintahkan agar mengambil bekal dalam safar yang diberkahi ini [ haji ],dikarenakan dengan bekal tersebut menjadikan diri seseorang untuk tidak bergantung kepada manusia dan meminta - minta harta mereka atau merampas harta mereka.
Bahkan jika perbekalan itu diperbanyak niscaya dapat bermanfaat dan bisa untuk membantu para musafir yang lain serta menambah kedekatan kepada Allah Robbal'alamin.
Perbekalan yang dimaksud adalah bekal harta maupun bekal barang".
Dalam hadits riwayat Tirmidzi dari Anas bin Malik bahwa seseorang berkata :
" Wahai Rosulullah!apakah aku ikat untaku kemudian aku bertawakal?ataukah aku biarkan dia kemudian aku bertawakal?".
Rosulullah shollallahu'alaihi wa sallam menjawab:
" Ikatlah dan bertawakallah!".
Semua ini sebagai isyarat yang menunjukkan bahwa tawakal tidaklah meniadakan pengambilan sebab yang mubah sehingga cukup berpangku tangan saja.
Umar bin khotthob ketika bertemu dengan penduduk Yaman berkata kepada mereka:
ู ู ุฃูุชู ؟
" Siapa kalian?".
Mereka menjawab:
ูุญู ุงูู ุชููููู.
" Kami adalah orang - orang yang bertawakal /mutawakkilun ".
Umar - Rodhiyallahu - berkata:
ุจู ุฃูุชู ุงูู ุชุฃูููู،ุฅูู ุง ุงูู ุชููู ุงูุฐู ูููู ุญุจู ูู ุงูุฃุฑุถ ู ูุชููู ุนูู ุงููู
"Bahkan kalian itu adalah mutaakkilun [ orang - orang yang rapuh ], sesungguhnya orang - orang yang bertawakal itu adalah orang yang menebar benih di tanah dan bertawakal kepada Allah ta'ala".
Inilah arti tawakal sesuai dengan yang tuntunan syari'at tidak masuk ke dalam kubu orang-orang yang memaknai tawakal sekedar pasrah tanpa usaha,namun tidak pula masuk ke dalam kubu orang-orang yang berusaha tanpa menyandarkan dirinya kepada Allah ta'ala.
Maka marilah kita meluruskan tawakal kita kepada Allah ta'ala, dengan mengambil sebab-sebab yang diperbolehkan dalam syariat kita.
Dalam menuntut ilmu,
Dalam umroh dan haji ,
Persiapan Jihad fii sabilillah,
Ataupun perkara - perkara yang lain.
Mudah - mudahan kita termasuk ke dalam rombongan orang-orang yang bertawakal kepada Allah dalam artian yang benar.
๐Referensi:
1.Al Qur'an Al Karim
2. Al Irsyad ilaa shohihili'tiqod
๐ Penulis : Piyantun Jopaten ingkang tansah ngajeng - ngajeng Sih pangapuranipun Allah ta'ala.
ู ุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุขูู ู ุตุญุจู ู ุณูู
ู ุขุฎุฑ ุฏุนูุงูุง ุฃู ุงูุญู ุฏ ููู ุฑุจ ุงูุนุงูู ูู
Komentar
Posting Komentar