Kebenaran bukan karena orangnya
🏡 Srandakan belajar "Sunnah"
*KEBENARAN TIDAK DIKENALI DIKARENAKAN ORANGNYA NAMUN DIKENALI DENGAN NERACA SYARIAT*
🎤 *Pertanyaan:*
"Aku mengenal salah satu pimpinan sekte yang menyandarkan kepada Islam di mana dia memiliki gelar magister dalam bidang Syariah Islam dan juga telah hapal Al Qur'an,namun sangat disayangkan dia suka berdusta,mencuri,memakan harta riba dan suap serta mengerjakan semua yang diharomkan Allah ta'ala.
Dan ketika aku menasehati teman - temannya agar bertakwa kepada Allah ketika berteman dengannya maka mereka berkata sesungguhnya orang itu lebih mengerti apa yang ia berbuat di karenakan tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui darinya.
Maka aku menjadi ragu apakah perkataan mereka itu benar?
🎙 *Jawaban :*
Kesimpulan fatwa:
"Tidak perlu bimbang dikarenakan kebenaran itu tidaklah dikenali oleh sebab orangnya betapapun tinggi keilmuan mereka ataupun kedudukan mereka,karena setiap orang dapat diambil pendapatnya atau ditolak kecuali Rosulullah shollallahu'alaihi wa sallam".
الحمد لله والصلاه والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Sesungguhnya Allah ta'ala tidak pernah menjadikan seseorang sebagai teladan selain Nabi mereka - shollallahu'alaihi wa sallam -,
Allah ta'ala berfirman :
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
[ Al Ahzab : 21 ]
Maka tidak ada seorangpun yang terlepas dari kesalahan setelah Nabi dan setiap orang berilmu ataupun selain mereka dapat diambil perkataannya ataupun ditolak selain orang yang terjaga dari kesalahan yaitu Rosulullah - shollallahu'alaihi wa sallam - sebagaimana dikatakan oleh Imam Malik - rohimahullah ta'ala -.
Oleh karena itu maka wajib bagi seorang Muslim untuk mengenal kebenaran dan mengikutinya dan tidaklah kebenaran dikenal oleh sebab karena dia ulama atau pimpinan,dan telah disebutkan dalam sebuah Atsar bahwa 'Ali Bin Abu Tholib berkata :
لا تعرف الحق بالرجال اعرف الحق تعرف اهله
Janganlah kamu mengenali kebenaran karena orangnya,
namun kenalilah kebenaran ,niscaya kamu akan mengetahui siapa yang benar!
Sebagian Ulama berkata :
"Barang siapa mengenali kebenaran karena orangnya niscaya dia akan menjadi orang yang linglung di Padang Sahara kesesatan"
Untuk itu maka tidak selayaknya anda bingung,seandainya Anda melihat seorang yang berilmu atau selainnya mereka menyelisihi aturan syariat maka jangan mengambil teladan dari penyelisihannya terhadap syariat dan jangan pula diikuti perkataannya.
*Sedangkan yang wajib adalah menolak perbuatannya ,membuang perkataannya dan mengikuti syariat Allah, dikarenakan kebenaran lebih berhak untuk diikuti.*
Dan wajib juga bagi Anda untuk menasehatinya dan menasehati para pengikutnya ,apabila mereka hanya taklid saja dalam menyelisihi syariat ,serta wajib bagi anda menjelaskan kepada mereka hakikat sebenarnya,
Dikarenakan agama adalah nasehat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam.
Wallahu a'lam
🖊Alih bahasa : Juantara
🌐 http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=108000
و صلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
*KEBENARAN TIDAK DIKENALI DIKARENAKAN ORANGNYA NAMUN DIKENALI DENGAN NERACA SYARIAT*
🎤 *Pertanyaan:*
"Aku mengenal salah satu pimpinan sekte yang menyandarkan kepada Islam di mana dia memiliki gelar magister dalam bidang Syariah Islam dan juga telah hapal Al Qur'an,namun sangat disayangkan dia suka berdusta,mencuri,memakan harta riba dan suap serta mengerjakan semua yang diharomkan Allah ta'ala.
Dan ketika aku menasehati teman - temannya agar bertakwa kepada Allah ketika berteman dengannya maka mereka berkata sesungguhnya orang itu lebih mengerti apa yang ia berbuat di karenakan tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui darinya.
Maka aku menjadi ragu apakah perkataan mereka itu benar?
🎙 *Jawaban :*
Kesimpulan fatwa:
"Tidak perlu bimbang dikarenakan kebenaran itu tidaklah dikenali oleh sebab orangnya betapapun tinggi keilmuan mereka ataupun kedudukan mereka,karena setiap orang dapat diambil pendapatnya atau ditolak kecuali Rosulullah shollallahu'alaihi wa sallam".
الحمد لله والصلاه والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Sesungguhnya Allah ta'ala tidak pernah menjadikan seseorang sebagai teladan selain Nabi mereka - shollallahu'alaihi wa sallam -,
Allah ta'ala berfirman :
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
[ Al Ahzab : 21 ]
Maka tidak ada seorangpun yang terlepas dari kesalahan setelah Nabi dan setiap orang berilmu ataupun selain mereka dapat diambil perkataannya ataupun ditolak selain orang yang terjaga dari kesalahan yaitu Rosulullah - shollallahu'alaihi wa sallam - sebagaimana dikatakan oleh Imam Malik - rohimahullah ta'ala -.
Oleh karena itu maka wajib bagi seorang Muslim untuk mengenal kebenaran dan mengikutinya dan tidaklah kebenaran dikenal oleh sebab karena dia ulama atau pimpinan,dan telah disebutkan dalam sebuah Atsar bahwa 'Ali Bin Abu Tholib berkata :
لا تعرف الحق بالرجال اعرف الحق تعرف اهله
Janganlah kamu mengenali kebenaran karena orangnya,
namun kenalilah kebenaran ,niscaya kamu akan mengetahui siapa yang benar!
Sebagian Ulama berkata :
"Barang siapa mengenali kebenaran karena orangnya niscaya dia akan menjadi orang yang linglung di Padang Sahara kesesatan"
Untuk itu maka tidak selayaknya anda bingung,seandainya Anda melihat seorang yang berilmu atau selainnya mereka menyelisihi aturan syariat maka jangan mengambil teladan dari penyelisihannya terhadap syariat dan jangan pula diikuti perkataannya.
*Sedangkan yang wajib adalah menolak perbuatannya ,membuang perkataannya dan mengikuti syariat Allah, dikarenakan kebenaran lebih berhak untuk diikuti.*
Dan wajib juga bagi Anda untuk menasehatinya dan menasehati para pengikutnya ,apabila mereka hanya taklid saja dalam menyelisihi syariat ,serta wajib bagi anda menjelaskan kepada mereka hakikat sebenarnya,
Dikarenakan agama adalah nasehat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad - shollallahu'alaihi wa sallam.
Wallahu a'lam
🖊Alih bahasa : Juantara
🌐 http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=108000
و صلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه و سلم
و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Komentar
Posting Komentar